


Anggota DPRD Kota Makassar Hamzah Hamid meminta Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk sharing informasi dengan Komisi D terkait pendataan guru mengaji kampung penerima insentif.
Hal itu karena pihaknya kerap mendapat keluhan dan aspirasi dari beberapa guru mengaji kampung yang tidak terdata oleh pihak kelurahan
⠀
“Kami banyak mendengarkan keluhan dan aspirasi dari beberapa guru mengaji yang tidak pernah tersentuh mendapatkan bantuan dari bagian Kesra. Ini disebabkan karena tidak nyambungnya informasi dari pihak kelurahan ke masyarakat,” terang Hamzah Hamid, Kamis (27/6/2019).
⠀
Untuk itu kata dia, pihaknya berharap kedepan dalam melakukan pendataan tidak hanya melibatkan pihak kelurahan setempat tetapi juga DPRD khususnya Komisi D.
⠀
“Saya kira sangat tepat kalau Kesra melibatan DPRD khususnya Komisi D. Minimal memberi usulan siapa-siapa saja guru mengaji kampung yang juga berhak mendapatkan insentif. Yang penting faktanya ril dan sesuai prosedur,” katanya
Legislator PAN itu mengatakan, pada pembahasan APBD Pokok 2018 anggaran insentif guru mengaji disepakati penambahan guru mengaji dari 2500 ditambah 1000 menjadi 3500. Dengan harapan agar dapat mengakomodir guru mengaji kampung di Kota Makassar.
Sumber : instagram : sosmedmakassar
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.