loading...

Senin, 01 April 2019

Tim terpadu yang terdiri dari Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel dan TNI/Polri terus melakukan pemantauan terkait menjamurnya aktivitas anak jalanan (anjal) dan pengemis di Kota Makassar. Saat ini, tim sudah mengantongi tujuh nama oknum yang menjadi orang dibelakang para anjal maupun gepeng. Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel, Andi Ilham Gazaling menyebutkan, saat ini TNI/Polri terus melakukan pengawasan terhadap ketujuh oknum yang merupakan penanggungjawab dari anjal dan gepeng tersebut. ⠀ “Pendekatan persuasif akan dilakukan terlebih dahulu, sebelum dilakukan penindakan,” kata Ilham Gazaling dikutip Pojoksulsel.com dari laman BKM. Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menginstruksikan penertiban serta penanganan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) bisa dituntaskan April ini. Untuk merealisasikan itu, tim terpadu yang dibentuk terus berkoordinasi dan mengadakan pertemuan menentukan langkah yang ada dilaksanakan. Tujuh oknum yang dideteksi hingga kini yakni DHL (48) di fly over, AMG (30) di persimpangan bandara, DR (51), HSN (47) di pantai Losari. Dan, AD (45) di Boulevard-Pengayoman, SK (50) di pantai losari, dan DN (38) di racing center dan PLN Tello. Setidaknya, kata Ilham, ada empat belas titik lokasi anjal yang perlu diantisipasi. Diantaranya, perbatasan Makassar-Gowa, sepanjang jalan veteran, lampu merah Masjid Raya, Patung Ayam, Anjungan Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, Mall Panakukang, Adiyaksa, dan Boulevard. Kemudian, DPRD kota Makassar, PLN Hertasning, Depan kantor gubernur, rujab Gubernur dan rujab Wali Kota. Satu titik, diawasi setidaknya tiga anggota kepolisian. ⠀ “Setiap titik ada penanggung jawabnya. Siapa yang terjaring, tidak semua akan ditampung tetapi dipulangkan ke daerah asalnya,” tukasnya. ⠀ (bkm/why/pojoksulsel) Download with nice filename | Makassar Info Berita Terbaru



Tim terpadu yang terdiri dari Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel dan TNI/Polri terus melakukan pemantauan terkait menjamurnya aktivitas anak jalanan (anjal) dan pengemis di Kota Makassar.

Saat ini, tim sudah mengantongi tujuh nama oknum yang menjadi orang dibelakang para anjal maupun gepeng.

Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel, Andi Ilham Gazaling menyebutkan, saat ini TNI/Polri terus melakukan pengawasan terhadap ketujuh oknum yang merupakan penanggungjawab dari anjal dan gepeng tersebut.

“Pendekatan persuasif akan dilakukan terlebih dahulu, sebelum dilakukan penindakan,” kata Ilham Gazaling dikutip Pojoksulsel.com dari laman BKM.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menginstruksikan penertiban serta penanganan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) bisa dituntaskan April ini.

Untuk merealisasikan itu, tim terpadu yang dibentuk terus berkoordinasi dan mengadakan pertemuan menentukan langkah yang ada dilaksanakan.

Tujuh oknum yang dideteksi hingga kini yakni DHL (48) di fly over, AMG (30) di persimpangan bandara, DR (51), HSN (47) di pantai Losari. Dan, AD (45) di Boulevard-Pengayoman, SK (50) di pantai losari, dan DN (38) di racing center dan PLN Tello.

Setidaknya, kata Ilham, ada empat belas titik lokasi anjal yang perlu diantisipasi.

Diantaranya, perbatasan Makassar-Gowa, sepanjang jalan veteran, lampu merah Masjid Raya, Patung Ayam, Anjungan Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, Mall Panakukang, Adiyaksa, dan Boulevard.

Kemudian, DPRD kota Makassar, PLN Hertasning, Depan kantor gubernur, rujab Gubernur dan rujab Wali Kota. Satu titik, diawasi setidaknya tiga anggota kepolisian.

“Setiap titik ada penanggung jawabnya. Siapa yang terjaring, tidak semua akan ditampung tetapi dipulangkan ke daerah asalnya,” tukasnya.

(bkm/why/pojoksulsel)

Download with nice filename



Sumber : instagram : sosmedmakassar

LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.

Adbox
loading...