RAKYATKU.COM, SEOUL - Beberapa dekade lalu, risiko anak-anak diculik cukup rendah. Sehingga cukup aman bagi anak-anak untuk berkeliaran di jalanan.
Beberapa bahkan berjalan atau bersepeda jarak yang cukup jauh ke sekolah, dan akan kembali ke rumah tanpa bertemu dengan orang asing yang mencurigakan.
Namun, hal-hal telah berubah di zaman sekarang. Predator dan penguntit bisa saja di tikungan. Bahkan orang dewasa merasa tidak aman, karena para penguntit dewasa ini menjadi lebih berani dan lebih kejam.
Ini menjadi jelas ketika seorang wanita berhasil melarikan diri dari penguntit, hanya dengan sepersekian detik. Terlambat sedikit saja, mungkin sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.
Saat itu pukul 6.20 pagi pada 28 Mei 2019, ketika wanita itu berjalan kembali ke rumahnya di Sillim-dong, Seoul, Korea.
Namun, dia tidak sendirian karena ada seorang pria tertinggal beberapa meter di belakangnya, lapor Channel A News Korea.
Dia mungkin mencoba membuatnya tampak tidak mencurigakan. Tetapi rekaman CCTV menunjukkan, wanita itu menoleh beberapa kali, menunjukkan bahwa dia benar-benar memperhatikan pria yang mengikutinya. Namun dia terus berjalan dan berhasil sampai ke apartemennya.
Loading...
Namun, ketika dia memasuki apartemennya, rekaman CCTV dari kamera lain menunjukkan, dia berdiri di luar pintu ketika dia membuka kuncinya, tetapi apa yang dia tidak tahu adalah bahwa pria itu tepat di belakangnya, menunggu saat yang tepat untuk "menerkamnya".
Syukurlah, penguntit itu tidak berhasil, karena dia keluar dari persembunyian hanya sepersekian detik setelah korban masuk ke rumahnya dan menutup pintu cepat. Tetapi penguntit tidak berhenti di situ, ketika dia terus berlama-lama di luar pintu, menguji beberapa kali untuk melihat apakah dia bisa membuka pintu.
Wanita itu kemudian memanggil polisi, yang menangkap pria yang dikenal sebagai "Upaya Pemerkosa Sillim-dong" secara online pada hari berikutnya. Divisi Kantor Polisi Gwangyang untuk invasi rumah, melakukan penangkapan, meskipun tidak mungkin pria berusia 30 tahun itu akan didakwa melakukan pemerkosaan.
"Untuk menuntut pemerkosaan, harus ada kekerasan atau ancaman. Sulit untuk mengkonfirmasi (upaya pemerkosaan) hanya berdasarkan rekaman CCTV," kata polisi.
Lihat apa yang terjadi di sini:
[embedded content]
Sumber : Rakyatku.Com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.