loading...

Selasa, 30 Juli 2019

Sidang Hak Angket DPRD Provinsi Sulsel akhirnya memanggil satu nama yang kerap disebut-sebut sebagai pengusaha yang menguasai sejumlah proyek bernilai miliaran rupiah di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas lingkup Pemprov Sulsel. Pimpinan Pansus Angket, Kadir Halid, mengungkap pengusaha tersebut bernama Hajra Arsyad, seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha bidang ternak sarang burung walet dan tambak udang. Meski sebagai ibu rumah tangga, namun tak disangka nama Hajra Arsyad tercantum sebagai penanggung jawab 46 paket proyek pada tiga dinas berbeda di Pemprov Sulsel. Tiga dinas tersebut antara lain, Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Ketiga Dinas Kehutanan. Yang mengherankan kata Kadir, pengusaha asal Pinrang itu mengaku tidak memiliki perusahaan. Tapi, namanya tercatat dalam 46 paket proyek. ⠀ “Jadi ada tiga dinas inilah nama-nama semua Hajra ada beberapa paket, 46 paket atas nama hajra. Dia bilang tadi tidak punya perusahaan PT, berarti dia ini makelar. Di sini ada CV penanggung jawab itu hajra,” ucap Kadir, di Gedung Tower DPRD Sulsel, Selasa (30/7/2019). ⠀ Kadir berpendapat, terperiksa Ibu Hajra ini paham “bermain” proyek bahkan sampai bertemu dengan Kepala Inspektorat Lutfi Nasir kala masih menjabat untuk memuluskan proyek nya. Selanjutnya, diserahkan ke pihak lain. ⠀ “Jadi Ibu Hajra banyak bohongnya, katanya tidak ketemu Jumras, tadi saya konfirmasi sama Pak Jumras katanya 3 sampai 4 kali ketemu. Itu artinya bohong, dia ini pintar bermain. Urus masalah itik datang inspektorat dia ketemu langsung pak Lutfi minta proyek ini baru dikasi ke orang lain,” ungkapnya. Fakta lain yang terungkap pada sidang hak angket adalah kedekatan Ibu Hajra dengan adik kandung Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yakni Mega. Dia disebut Kadir bersama-sama bertemu Jumras (Mantan Kepala Biro Pembangunan) untuk mengurus proyek. ⠀ “Ibu Mega itu adiknya pak gubernur bersama-sama ketemu pak Jumras demi Proyek. (Soal 46 paket proyek) ini sudah Jalan, sudah ditender tadi saya konfirmasi langsung biro Pembangunan,” tandas Kadir Halid. Baca artikel lengkap di berita.news Download with nice filename | Makassar Info Berita Terbaru



Sidang Hak Angket DPRD Provinsi Sulsel akhirnya memanggil satu nama yang kerap disebut-sebut sebagai pengusaha yang menguasai sejumlah proyek bernilai miliaran rupiah di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas lingkup Pemprov Sulsel.

Pimpinan Pansus Angket, Kadir Halid, mengungkap pengusaha tersebut bernama Hajra Arsyad, seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha bidang ternak sarang burung walet dan tambak udang.

Meski sebagai ibu rumah tangga, namun tak disangka nama Hajra Arsyad tercantum sebagai penanggung jawab 46 paket proyek pada tiga dinas berbeda di Pemprov Sulsel.

Tiga dinas tersebut antara lain, Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Ketiga Dinas Kehutanan.

Yang mengherankan kata Kadir, pengusaha asal Pinrang itu mengaku tidak memiliki perusahaan. Tapi, namanya tercatat dalam 46 paket proyek.

“Jadi ada tiga dinas inilah nama-nama semua Hajra ada beberapa paket, 46 paket atas nama hajra. Dia bilang tadi tidak punya perusahaan PT, berarti dia ini makelar. Di sini ada CV penanggung jawab itu hajra,” ucap Kadir, di Gedung Tower DPRD Sulsel, Selasa (30/7/2019).

Kadir berpendapat, terperiksa Ibu Hajra ini paham “bermain” proyek bahkan sampai bertemu dengan Kepala Inspektorat Lutfi Nasir kala masih menjabat untuk memuluskan proyek nya. Selanjutnya, diserahkan ke pihak lain.

“Jadi Ibu Hajra banyak bohongnya, katanya tidak ketemu Jumras, tadi saya konfirmasi sama Pak Jumras katanya 3 sampai 4 kali ketemu. Itu artinya bohong, dia ini pintar bermain. Urus masalah itik datang inspektorat dia ketemu langsung pak Lutfi minta proyek ini baru dikasi ke orang lain,” ungkapnya.

Fakta lain yang terungkap pada sidang hak angket adalah kedekatan Ibu Hajra dengan adik kandung Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yakni Mega. Dia disebut Kadir bersama-sama bertemu Jumras (Mantan Kepala Biro Pembangunan) untuk mengurus proyek.

“Ibu Mega itu adiknya pak gubernur bersama-sama ketemu pak Jumras demi Proyek. (Soal 46 paket proyek) ini sudah Jalan, sudah ditender tadi saya konfirmasi langsung biro Pembangunan,” tandas Kadir Halid.

Baca artikel lengkap di berita.news

Download with nice filename



Sumber : instagram : sosmedmakassar

LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.

Adbox
loading...