
Jakarta, CNN Indonesia -- Mendiang Bob Hasan mengabdikan hampir setengah hidupnya untuk dunia atletik Indonesia. Mulai dari prestasi Purnomo Yudhi sampai ke Lalu Muhammad Zohri dicetak ketika Bob Hasan mengambil peran sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Bob Hasan dikenal sebagai Bapak Atletik Indonesia meninggal dunia pada Selasa (31/3). Bob Hasan meninggal dunia di RSPAD, Jakarta Pusat, di usia 89 tahun setelah menjalani perawatan secara intensif selama tiga bulan terakhir.
Pria kelahiran Semarang pada 1931 itu sudah menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI sejak 44 tahun lalu, ketika usianya masih 47 tahun pada 1976 saat menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo. Ketika itu ia dipercaya Soeharto yang masih menjadi Presiden RI untuk kembali mengangkat prestasi atletik Indonesia.Meski usianya tak lagi muda, Om Bob, begitu ia biasa disapa tidak pernah kehilangan semangat untuk terus berdedikasi bagi prestasi atletik Indonesia. Bob Hasan juga rela menggelontorkan uang pembinaan dan mengurus segala kebutuhan para atlet atletik Indonesia demi mencapai tujuan prestasi.
Tak hanya itu, Bob Hasan juga rela blusukan mencari bibit-bibit atlet atletik terbaik untuk kemudian ditempa di pemusatan latihan agar bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.
![]() |
Purnomo tampil sebagai wakil Asia pertama yang lolos ke semifinal 100 meter putra di Olimpiade 1984 Los Angeles. Meski tak mendapatkan medali, ia berhasil mematahkan rekor seniornya, M. Sarengat, dengan catatan waktu 10,30 detik dan menjadi capaian prestasi penting dunia atletik Indonesia di bawah kepemimpinan Bob Hasan.
Selain itu prestasi yang dicetak Mardi Lestari di level internasional juga tercatat hadir di masa kepemimpinan Bob Hasan. Mardi Lestari menjadi sprinter top nasional pada 1980-1990an setelah meraih dua medali emas dari nomor 100 meter dengan catatan 10,41 detik dan 200 meter putra lewat 21 detik di SEA Games Kuala Lumpur 1989.
![]() |
Meski tak berhasil membawa pulang medali, nama Mardi Lestari tercatat sebagai manusia tercepat di Asia kala itu.
Prestasi Mardi Lestari kemudian dilanjutkan juniornya, Suryo Agung Wibowo. Ia tercatat sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara usai mencetak waktu 10,20 detik di nomor 100 meter SEA Games 2007 Vientiane sekaligus memecahkan rekor Mardi Lestari.
[Gambas:Video CNN]
Masih di bawah pimpinan Bob Hasan, atletik Indonesia kembali menelurkan prestasi lewat Lalu Zohri yang berhasil meraih medali emas nomor 100 meter pada Kejuaraan Dunia Junior di Tampere, Finlandia, pada 2018.
Zohri menjadi yang tercepat usai mencatatkan waktu 10,18 detik. Pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengungguli dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang ada di posisi kedua dan ketiga.
Zohri dipastikan lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo setelah meraih perunggu nomor 100 meter di Seiko Golden Grand Prix 2019, Osaka, Minggu (19/5). Meski meraih perunggu, tapi Zohri berhasil memperbaiki catatan waktunya menjadi 10,03 detik. (TTF/har)Sumber : CNNindonesia.com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.