

Lhokseumawe – Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Matangkuli, mengambil tindakan tegas saat membubarkan pesta pernikahan di Desa Tengoh Seuleumak, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Matangkuli Inspektur Polisi Satu (Iptu) Asriadi mengatakan, pembubaran pesta pernikahan tersebut, untuk menghindari berkumpulnya masyarakat, sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Saya perintahkan, tinggalkan pesta ini sekarang juga. Hal ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus, agar tidak terjangkit ke setiap masyarakat, serta menghindari berkumpulnya masyarakat," ujar Asriadi, Senin, 30 Maret 2020.
Asriadi menambahkan, pihaknya telah mengajak pemilik rumah yang bernama A Rahman, 65 tahun, dan aparat desa untuk duduk bersama dan menjelaskan tentang bahaya penyebaran virus corona di tengah kerumunan masyarakat.
Saya perintahkan, tinggalkan pesta ini sekarang juga. Hal ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus, agar tidak terjangkit ke setiap masyarakat.
Pesta pernikahan yang digelar tersebut tamunya berkisar 100 orang yang hadir. Sehingga sangat rentan terjadi penyebaran virus corona, apabila terdapat kerumunan masyarakat.
"Kami sedang patroli, mensosialisasikan imbauan Kapolri tentang larangan berkumpul untuk menghindari corona. Lalu ada masyarakat yang menyatakan sedang ada pesta. Kami datangi, bicara baik-baik lalu kita minta semuanya bubarkan pesta," tutur Asriadi.
Pihaknya telah memangil seluruh kepala desa di kecamatan itu dan meminta untuk tidak mengelar pesta atau acara-acara lainnya, yang berpotensi menghadirkan banyak orang.
Baca juga: Undang 2.400 Tamu, Warga Aceh Batal Resepsi Nikah
Namun sebagian masyarakat mengaku bahwa, rencana pesta jauh-jauh hari sebelum wabah corona melanda telah direncanakan. Maka, pihaknya harus mendatangi warga untuk bicarakan baik-baik.
"Sampai semua undangan pulang, polisi menunggu di depan lokasi pesta. Tujuannya untuk memastikan masyarakat tidak lagi berada di pesta itu. Kita tunggu sampai habis peserta pulang. Maka, mereka yang sedang makan langsung pulang," katanya. []
Berita terkait
Sumber : Tagar.id
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.