loading...

Minggu, 01 Maret 2020

Tanggap Darurat Banjir Bandang Magelang Dua Minggu | Makassar Info Berita Terbaru


Magelang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menetapkan status tanggap darurat selama dua minggu untuk penanganan musibah banjir bandang di Dusun Semen, Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Sepanjang masa itu, langkah-langkah kedaruratan akan diterapkan 

"Kami tidak bisa menentukan sampai kapan pengungsian. Tapi kedaruratan, status darurat kami buka sampai 2 minggu," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto, Minggu, 1 Maret 2020.

Disamping penanganan kedaruratan, kami juga melakukan identifikasi.

Edi menjelaskan dalam tempo dua pekan itu, pihaknya bersama Asisten Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana akan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi terkait penyebab dan pemetaan di sumber bencana

"Kami sepakat harus menghubungi PVMBG yang punya ilmu tentang itu dan punya tugas pokok fungsi tentang geologi. Semoga bisa kami ajak untuk turun bersama-sama lakukan identifikasi," tuturnya. 

Menurut dia, hasil identifikasi dari PVMBG sangat penting. Sebab akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Magelang menentukan langkah berikutnya. "Kalau memang dipandang berbahaya, apakah langkah-langkah sementara waktu mengungsikan penduduk yang terancam itu, ke mana dan seperti apa, jadi sangat menentukan," ujar Edi.

BPBD Kabupaten Magelang sendiri sejauh ini sudah melakukan penanganan pertama. Yakni, membuka posko kesehatan, mendirikan dapur umur, fasilitasi tempat pengungsian, pembersihan lumpur hingga membuka jalan sungai agar lancar.

"Disamping penanganan kedaruratan, kami juga melakukan identifikasi. Data yang masuk, di puncak mahkota longsor ditemukan ada tujuh rekahan dan volumenya besar-besar. Tinggal menunggu pemicu, pemicunya air hujan," sebut dia.

Karenanya, kata Edi, pihaknya khawatir jika sampai terjadi longsor susulan yang tercampur dengan air hujan. "Saya khawatir ini jadi banjir susulan. Oleh karena itu kami berkesimpulan, masyarakat tetap kita minta di pengungsian. Kita ingin semua aman. Semoga tidak terjadi apa-apa, tapi meyakinkan mereka dengan mengungsi di tempat aman itu menjadi prioritas kami," ucapnya.

Edi menambahkan, banjir bandang di akhir pekan itu diawali dengan hujan deras yang memicu tanah longsor di kawasan perbukitan di atas Dusun Semen.

"Faktanya terjadi longsor kemudian muncul pendanauan. Akumulasi antara air dengan tanah selanjutnya bergerak bersama-sama turun sehingga merusak semua yang dilewati. Tapi beruntung rapatnya vegetasi di atas cukup mampu meredam banjir bandang sehingga sampai bawah daya rusaknya sudah berkurang," katanya.  

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang menerjang Dusun Semen, Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Sabtu sore, 29 Februari 2020. Ratusan warga terpaksa mengungsing hingga membuat 181 warga mengungsi ke sejumlah tempat aman. []

Baca juga: 

Berita terkait



Sumber : Tagar.id

LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.

Adbox
loading...