


Tarif pemungutan jasa parkir yang berada di mesjid Raya, Keluarahan Bontoala Kecamatan Bontoala kota Makassar, menjadi pembelajaran tersendiri buat pengendara maupun pengguna jasa parkir di Makassar.
Hal ini di rasakan Indra Kasih Pratiwi B, yang menggunakan jasa parkir dengan tarif selangit. ” Saya bayar parkir 10 ribu, untuk di luar Mesjid Raya,” ungkapnya Kamis 30/5/2019.
Sebagai bukti pengguna jasa parkir pun Indra Kasih tidak di berikan, karcis parkir yang menjadi bukti pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). ” Saya tidak di berikan karcis dari petugas jasa perkir, dan saya pun tidak memintanya kerena saya tau dia tidak memiliki karcis, karena biasanya seperti itu,” tutur Indra Kasih saat dihubungi media.
Indra Kasih pun, menduga barang yang hilang setelah menggunakan jasa perkir, yang berada di dalam mobilnya itu di lakukan oleh oknum tukang parkir. Ada beberapa barang yang hilang diantaranya Handphone Table dan sejumlah uang. ” Karena saya parkir di luar Mesjid, sejumlah uang saya dan uang teman saya bahkan Handphone Tablet saya juga hilang, diduga oknum tukang parkir yang melakukan hal ini, karena di temukan sumpritan parkir di dalam mobil,” cetusnya.
Dalam Peraturan Daerah (Perda) No.17 Tahun 2006 terkait tarif parkir tepi jalan sudah diatur mengenai tarif parkir harga normal sebesar Rp1.000 per motor, sementara untuk mobil sebesar Rp2.000. Untuk parkir insidentil, perda tersebut menentukan Rp2.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil.(ah)
Sumber: mitrasulawesi. Id
Sumber : Tarif pemungutan jasa parkir yang berada di mesjid Raya, Keluarahan Bontoala Kecamatan Bontoala kota Makassar, menjadi pembelajaran tersendiri buat pengendara maupun pengguna jasa parkir di Makassar. Hal ini di rasakan Indra Kasih Pratiwi B, yang menggunakan jasa parkir dengan tarif selangit. ” Saya bayar parkir 10 ribu, untuk di luar Mesjid Raya,” ungkapnya Kamis 30/5/2019. Sebagai bukti pengguna jasa parkir pun Indra Kasih tidak di berikan, karcis parkir yang menjadi bukti pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). ” Saya tidak di berikan karcis dari petugas jasa perkir, dan saya pun tidak memintanya kerena saya tau dia tidak memiliki karcis, karena biasanya seperti itu,” tutur Indra Kasih saat dihubungi media. Indra Kasih pun, menduga barang yang hilang setelah menggunakan jasa perkir, yang berada di dalam mobilnya itu di lakukan oleh oknum tukang parkir. Ada beberapa barang yang hilang diantaranya Handphone Table dan sejumlah uang. ” Karena saya parkir di luar Mesjid, sejumlah uang saya dan uang teman saya bahkan Handphone Tablet saya juga hilang, diduga oknum tukang parkir yang melakukan hal ini, karena di temukan sumpritan parkir di dalam mobil,” cetusnya. Dalam Peraturan Daerah (Perda) No.17 Tahun 2006 terkait tarif parkir tepi jalan sudah diatur mengenai tarif parkir harga normal sebesar Rp1.000 per motor, sementara untuk mobil sebesar Rp2.000. Untuk parkir insidentil, perda tersebut menentukan Rp2.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil.(ah) Sumber: mitrasulawesi. Id
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.