RAKYATKU.COM - Uriminjokkiri, media propaganda pemerintah Korea Utara mengecam Amerika Serikat atas "tekanan ekstrem" terhadap Pyongyang terkait masalah hak asasi manusia sepanjang 2018.
Dalam sebuah artikel yang diposting pada hari Sabtu, media itu menyerukan "saling menghormati" antara Pyongyang dan Washington.
Situs web itu mengatakan bahwa "keributan AS tentang hak asasi manusia Korea Utara mencapai tingkat ekstrem tahun ini."
Mereka mengklaim AS secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri Korut dan terus-menerus melakukan tekanan global untuk menjatuhkan rezimnya.
Sebagai contoh, Uriminjokkiri menunjuk momen saat Presiden Donald Trump mengundang pembelot Korea Utara selama pidato kenegaraannya pada bulan Januari dan saat Wakil Presiden Mike Pence mengangkat masalah hak asasi manusia ketika mengunjungi Korea Selatan untuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang pada bulan Februari.
Situs web itu mengecam tekanan AS sebagai taktik ganas yang berakar pada permusuhan terhadap Korea Utara dan bertujuan meruntuhkan sistem sosialis negara itu.
Sumber : Rakyatku.Com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
