RAKYATKU.COM - Mahasiswa Fakultas Teknik UGM, Hardika Saputra (22) akhirnya buka-bukaan. Dia membenarkan ada kejadian saat KKN di Pulau Seram Maluku tahun lalu. Namun, tidak sampai penetrasi.
Kasus ini mencuat atas pengakuan seorang mahasiswi yang tak lain teman KKN Dika. Di sebuah kamar di rumah penduduk, dia mengaku digerayangi oleh pelaku. Saat itu sedang turun hujan dan mereka hanya berdua dalam kamar.
Mahasiswi yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual berasal dari Fisipol. Kasus itu terjadi pada 1 Juli 2017. Kasus ini kembali hangat setelah media kampus, Balairung menerbitkan tulisan tentang kronologi peristiwa yang dirangkum dari pengakuan sang mahasiswi.
Hari ini pertama kali Dika memberikan klarifikasi. Namun, diwakili kuasa hukumnya, Tommy Susanto. Tommy bertemu wartawan di sebuah warung kopi di Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Depok, Sleman, Sabtu (29/12/2018).
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Dika kepada penyidik Polda DIY pada 17 Desember 2018, dia mengakui terjadi sesuatu.
"Intinya, memang ada perbuatan antara terlapor dengan mahasiswi yang mengaku sebagai korban. Tapi pada saat itu keduanya dalam keadaan sadar, tidak ada unsur pemaksaan ataupun ancaman kekerasan," jelas Tommy.
Dia menegaskan bahwa pada saat itu tidak ada perbuatan hubungan suami istri antara keduanya. "Hanya sebatas mencium, pegang tangan, menggerayangi tidak sampai membuka baju," jelas Tommy.
Polda DIY menaikkan proses hukum kasus dugaan pemerkosaan ini ke tahap penyidikan. Sejumlah saksi telah diperiksa termasuk terlapor.
Sumber : Rakyatku.Com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.
