Jakarta, CNN Indonesia --
Serangkaian peristiwa terjadi pada Senin (13/7) yang dirangkum dalam kilas internasional. Mulai dari ilmuwan China yang kabur ke AS dan membeberkan negaranya menutupi corona hingga Putra Mahkota Saudi yang disebut sebagai tersangka utama pembunuhan Jamal Khashoggi.
Ilmuwan China Kabur ke AS, Beberkan Tiongkok Tutupi Corona
Ilmuwan China Li-Meng Yan melarikan diri ke Amerika Serikat dan menuduh negaranya menutup-nutupi informasi mengenai virus corona sejak awal.
Dalam wawancara eksklusif dengan Fox News, virologi dan imunologi di Hong Kong School of Public Health itu meyakini pemerintah China tahu tentang virus corona jauh sebelum diungkap ke publik.
Menurut Li, beberapa atasannya juga mengabaikan laporan penelitiannya di awal pandemi yang dia percaya bisa menyelamatkan nyawa manusia.
Kata dia, mereka seharusnya memiliki kewajiban untuk memberi tahu dunia, mengingat statusnya sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia yang berspesialisasi dalam virus influenza dan pandemi, terutama ketika virus mulai menyebar pada awal 2020.
PBB: Putra Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Agnes Callamard mengatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) adalah tersangka utama pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018 lalu.
Callamard merupakan orang yang ditugaskan PBB untuk melakukan penyelidikan khusus kasus tersebut.
Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, pelapor khusus PBB untuk tindakan di luar pengadilan itu mengatakan meski tidak memiliki bukti terhadap MBS, tetapi dalam hal perintah dan menghasut pembunuhan, dia merupakan tersangka utama
"Begini, saya pikir dia adalah tersangka utama dalam hal menentukan siapa yang memerintahkan atau yang menghasut pembunuhan. Dia ada dalam gambar. Secara pribadi, saya tak memiliki bukti yang menyebutnya memerintahkan kejahatan," kata Callamard, yang juga pengacara hak asasi manusia.
Media China Revisi Sebut Batik Kerajinan dari Tiongkok
Kantor berita pemerintah China, Xinhua pada Senin (13/7) merevisi kicauannya di Twitter yang sebelumnya menyebut batik adalah kerajinan tradisional Tiongkok.
"Kerajinan cetak lilin China kuno sangat terampil dan memakan waktu. Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata yang berasal dari Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan tahan lilin (wax-resist) yang dipraktikan di banyak bagian di dunia," tulis Xinhua dalam kicauan di akun Twitter resminya, @XHNews.
Lewat unggahan terbaru itu, pihak Xinhua juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan menyebut akun Twitter resmi @Kemlu_RI.
Sebelumnya Xinhua mengunggah sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa batik tulis sebagai kerajinan tradisional asal China.
(evn)Sumber : CNNindonesia.com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.