loading...

Senin, 13 Juli 2020

dispendik jawa timur izinkan sma di kepulauan buka | Makassar Info Berita Terbaru


Surabaya - Sejumlah Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) di Kepulauan di Jawa Timur tetap menggelar proses belajar mengajar secara tatap muka di tahun ajaran 2020/2021 pada pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan karena di kepulauan tidak ada jaringan internet.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan selain tidak ada jaringan internet, daerah kepulauan juga zona hijau sehingga diperbolehkan menggelar sekolah secara tatap muka. Hanya saja Wahid tidak menyebut total murid yang ada di kepulauan.

Meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik.

"Ada beberapa pulau yang tidak terjangkau internet. Seperti halnya Pulau Gili Iyang Sapeken, Masalembu. Tetapi pulau itu zona hijau sehingga proses belajar mengajar tetap tatap muka," ujar Wahid, Senin, 13 Juli 2020.

Untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin 13 Juli 2020, diikuti 400 ribu lebih peserta didik baru jenjang SMA/SMK Negeri dan Swasta di Jawa Timur. MPLS kali ini dilaksanakan secara daring atau online dilakukan di 423 SMA Negeri dan 1.119 SMA Swasta serta pada 297 SMK Negeri dan 1.821 SMK Swasta.

Wahid mengaku mengacu surat keputusan bersama empat menteri, yakni menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan dan menteri dalam negeri, di mana kegiatan pembelajaran wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh. Khususnya bagi daerah yang berdasarkan kondisi penyebaran Covid-19 belum masuk kategori zona hijau.

Wahid menjelaskan di tengah Pandemi Covid-19 memang perlu penyesuaian yang lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

"Meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik," tuturnya.

Di tengah pandemi Covid-19, masa MPLS tahun ini dilakukan secara bergantian tiap dua jam sekali. Sekolah bisa membagi muridnya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Maka masa MPLS sekolah dapat menambah dua hari, dimana awalnya dilaksanakan selama tiga hari.

"Tiap sekolah berbeda-beda asa yang 100 murid, ada 200 murid, ada 300. Pengenalan sekolah setiap dua jam sekali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Agar siswa bisa mengetahui sekolahnya, luasannya dan kondisinya," paparnya.

Wahid menyebut Pemprov Jatim telah memerintahkan seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah se-Jatim untuk memastikan seluruh satuan pendidikan di wilayah kerjanya untuk menyiapkan sarana dan prasarana serta Standar Operasional Prosedur (SOP) dibutuhkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Sekolah wajib berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 yg ada di kabupaten/Kota setempat," tutur dia.

Pembukaan MPLS 2020 dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui sambungan video conference di Gedung Negara Grahadi.

Khofifah berharap para siswa dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat selama proses pendidikan, meski harus dilakukan secara daring. Khofifah mengajak seluruh masyarakat berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan para siswa dapat mengikuti kembali belajar di sekolah.

"Saya harap para siswa tetap bisa memulai tahun ajaran baru ini dengan semangat dan gembira meski dalam situasi yang masih darurat kesehatan," ucapnya.

Berita terkait



Sumber : Tagar.id

LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.

Adbox
loading...