Medan, CNN Indonesia --
Polisi tengah mengusut pelaku provokasi yang membuat rusuh unjuk rasa terkait Dana Desa dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut pada Senin (26/6).
"Ada oknum yang menjadi provokator," ujar Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin, Rabu (1/7).
Kerusuhan di Madina membuat enam polisi mengalami luka-luka, satu mobil dinas milik Wakapolres Madina dibakar massa.
"Kasus kerusuhannya saya akan lakukan (penyelidikan) nanti, tunggu saja waktunya. Setiap pelanggaran hukum pasti ada sanksi," kata Martuani menegaskan.
Dari laporan yang diterima, pemicu kerusuhan bukan pada kinerja Kepala Desa Mompang Julu Hendri Hasibuan. Martuani menyebut apa yang diputuskan kepala desa terkait penyaluran Dana Desa dan BLT telah melalui musyawarah yang diikuti masyarakat dan tokoh adat. Martuani menyebut karena ulah oknum-oknum yang memprovokasi yang membuat warga mengamuk.
"Jadi secara umum pelanggaran yang dilakukan kepala desa belum kami temukan, niatnya sebenarnya baik tapi diterjemahkan lain oleh pihak-pihak lain," ujar dia.
Terpisah, Kapolres Madina AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan kerusuhan itu berawal saat massa memblokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum). Kemudian sekelompok orang menyerang polisi dengan melakukan pelemparan batu hingga menyebabkan 6 orang personel luka-luka.
"Banyak ibu-ibu dan anak-anak. Kondisi tidak memungkinkan bagi kepolisian untuk melakukan tindakan keras kepada pengunjuk rasa," urainya.
Namun warga tidak mau membuka blokade jalan sebelum tuntutan mereka agar kepala desa diberhentikan. Pemkab Madina sudah meminta waktu selama lima hari untuk memproses kepala desa, tapi massa tetap tidak menanggapinya dan mediasi menemui jalan buntu hingga sore.
Aksi unjuk rasa dan blokade jalan terus berlangsung. Tiba-tiba ada pelemparan batu dari sekelompok orang yang membuat massa kucar-kacir.
"Kami melihat itu bukan bagian dari masyarakat yang unjuk rasa mulai pagi. Kami melihat ini kelompok perusuh, kemungkinan ada provokator, kami tidak mengenal mereka. Karena kami tidak ada bicara dengan kelompok perusuh itu," tambahnya.
Melihat lemparan batu, polisi segera membentuk formasi mengendalikan massa. Akan tetapi Wakapolres Madina AKBP Elizama Zalukhu terjebak dan mobilnya tertinggal.
"Kami mundur, dan akhirnya kami tidak bisa mempertahankan mobil Wakapolres, mobil beliau dibakar massa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi blokade jalan lintas sumatera Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara ini terjadi berkaitan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Warga menuding kepala desa Hendri Hasibuan tidak transparan dalam penyaluran bantuan tersebut. Mereka juga menuduh kepala desa menggelapkan dana desa. Lalu meminta agar kepala desa diberhentikan hari itu juga. Massa bahkan memblokade Jalinsum hingga malam.
(fnr/ain)Sumber : CNNindonesia.com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.