Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Penasehat Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Chatib Basri menyebut kebiasaan yang mengarah ke digital menjadi kesempatan bagi industri fintech termasuk pinjaman online untuk mengambil pasar pendanaan.
Chatib mengungkap teknologi menjadi kelebihan pinjol dalam merebut pasar pendanaan di tengah krisis ekonomi yang diprediksinya baru akan pulih pada pertengahan 2021.
"Proses pemulihan di industri keuangan kemungkinan baru pertengahan 2021 atau bisa lebih lama, karena proses tersebut terjadi di seluruh dunia dan berimpllikasi juga ke industri fintech," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/6).
Sementara itu, Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan kemampuan beradaptasi menjadi modal utama industri fintech bertahan dari dampak pandemi covid-19. Ia menambahkan, digitalisasi akan menjadi tren industri di era new normal.
Adrian menyebut pihaknya berkomitmen mendukung penyaluran pinjaman masyarakat, khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Dukungan infrastruktur dan struktur organisasi yang fleksibel, memudahkan industri bertransformasi dan meningkatkan kolaborasi dengan layanan keuangan ekosistem lain," kata Adrian.
Berdasarkan data OJK per April 2020, akumulasi penyaluran pinjaman Fintech P2P Lending (fintech pendanaan bersama) naik 186,54 persen menjadi Rp106,6 triliun dari posisi periode yang sama 2019.
"Kami berharap AFPI secara berkelanjutan memberikan edukasi kepada pihak penyelenggara seperti mengenai biaya maksimum 0,8 persen per hari. Selain itu, kolaborasi yang baik bisa dilanjutkan dan kerja sama yang kurang baik bisa ditemukan solusinya," pungkasnya.
(wel/age)Sumber : CNNindonesia.com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.