Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan keterlibatan seluruh jajaran Kepolisian RI untuk menghadapi pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan, termasuk dalam menjaga protokol kesehatan dan mengawal distribusi bantuan sosial.
"Dalam situasi yang sulit ini kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat-sangat dibutuhkan mulai dari jajaran Mabes dan Polda, Polres dan Polsek, Bhabinkamtibmas di desa-desa harus ikut terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan aktif mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran bansos," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.
Silakan digigit saja apalagi dalam situasi krisis seperti saat ini ini tidak boleh ada satu pun yang main-main.
Jokowi menekankan, Polri harus ikut menjaga keamanan dan ketertiban agar situasi tetap aman kondusif dan damai saat ada pandemi. Dia mengingatkan sebagai bangsa pejuang, Indonesia tidak boleh cepat menyerah menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda global tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Menteri Basuki Tinjau PKT di Batang Jateng
"Pandemi ini merupakan cobaan yang berat. Kita harus terus berikhitar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi," ucapnya.
Namun, kata dia, dalam berikhtiar keselamatan rakyat tetap menjadi prioritas atau hal paling utama. "Perlu saya tegaskan, keselamatan rakyat adalah yang paling utama, keselamatan dan kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Lakukan tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis namun harus tetap waspada, cepat tanggap dan tegas dalam menangani setiap pelanggaran hukum dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat," ujarnya.
Jokowi kemudian memerintahkan kepada jajaran Polri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan lembaga pengawas internal pemerintahan untuk terus memperkuat sinergi dan kerja sama.
"Tolong pelaksanaan penanganan program Covid-19 ini dibantu percepatannya dan diawasi penggunaan anggarannya. Alokasi dananya cukup besar yaitu Rp 695,2 triliun dan bahkan bisa lebih besar lagi jika diperlukan," katanya.
Baca juga: Pengangguran Naik, Jokowi Tambah Kawasan Industri
Saat melakukan pengawasan, Presiden Jokowi meminta agar aspek pencegahan harus lebih dikedepankan. "Jangan menunggu sampai ada masalah, kalau ada potensi masalah segera ingatkan. Tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi, ada 'mens reanya' (niat jahat) ya harus ditindak. Silakan digigit saja apalagi dalam situasi krisis seperti saat ini ini tidak boleh ada satu pun yang main-main," ujarnya.
Jokowi kemudian mengucapkan selamat hari Bhayangkara ke-74 kepada keluarga besar Polri. "Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian, pengorbanan, dan sumbangsih saudara-saudara sekalian dalam rangka menjaga keamanan, menjaga ketertiban dalam menegakkan hukum dan memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam peringatan ke-74 Hari Bhayangkara. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, para penerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya serta undangan terbatas lainnya. []
Berita terkait
Sumber : Tagar.id
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.