Jakarta – Tidak alang kepalang hanya dalam tiga hari sejak tanggal 28 Juni 2020 (jumlah kasus Covid-19 dunia sebanyak 10.000.051) jumlah kasus positif Covid-19 dunia bertambah 501.142 sehingga jumlah Covid-19 dunia mencapai 10.501.193 dengan 510.755 kematian dan 5.727.373 sembuh. Seperti dilaporkan situs independen, worldometer, 1 Juli 2020, pukul 01.20 WIB, pertambahan kasus ini datang dari negara-negara di semua benua.
Negara yang terus bercokol di puncak pandemi global Covid-19 adalah Amerika Serikat (AS) dengan jumlah kasus 2.699.554. Kematian terbanyak di dunia ada di AS dengan jumlah 129.091. Di kawasan Amerika Utara episentrum ada di AS yang diikuti oleh Meksiko 220.657, dan Kanada 104.144. Amerika Utara menyumbang kasus global sebanyak 3.148.417 atau 29,98%.
Di Eropa pada awalnya episentrum ada di Italia, kemudian disalip Spanyol dan sekarang ada di Rusia dengan kasus 647.849. Di Eropa negara dengan kasus lebih 100.000 adalah Rusia, Inggris 312.654, Spanyol 296.351, Italia 240.578, Jerman 195.565 dan Prancis 164,260. Eropa menyumbangkan kasus sebanyak 2.440.531 atau 23,24% ke kasus global.
Di Amerika Latin (Selatan) ada Brasil yang melesat ke peringkat ke-2 dunia dengan jumlah kasus 1.383.678 yang diikuti oleh Peru 282.365 dan Chili 279.393. Kematian terbanyak kedua di dunia setelah AS ada di Brasil 58.927. Brasil jadi episentrum di Amerika Latin. Kawasan ini menyumbang kasus sebanyak 2.203.973 atau 20,99% ke kasus dunia.
Di Asia perkiraan meleset. Di awal pandemi disebut-sebut China dan Korea Selatan (Korsel) akan jadi episentrum Covid-19. Tertanya kasus terbanyak semula ada di Iran, tapi dilampaui oleh India. Sekarang di Asia kasus terbanyak di India 585.210 yang berada di peringkat ke-4 dunia. Setelah India dikuiti Iran 227.662, Pakistan 209.337, Arab Saudi 190.823, dan Bangladesh 145.483. Asia menyumbangkan kasus sebesar 2.299.884 atau 21,90% untuk kasus global.
Benua Afrika yang semula dianggap bisa menghadapi virus corona karena negara-negara di benua itu sudah berhadap dengan epidemi HIV/AIDS dan virus Ebola. Memang, di awal pandemi kasus di negara-negara Afrika kecil. Tapi, sekarang melejit bahkan Afrika Selatan melaporkan 144.264 kasus yang membuat negeri itu di peringkat ke-18 dunia sebagai episentrum Covid-19 di Benua Afrika. Afrika Selatan diikuti Mesir 66.754 dan Nigeria 25.133. Afrika menyumbang 398.191 kasus atau 3,79% untuk kasus global.
Kawasan Australia dan Oseania yang tetap bertahan di 'papan bawah' pandemi Covid-19. Australia melaporkan 7.836 kasus dan Selandia Baru 1.528. Kawasan ini menyumbang 9.476 kasus atau 0,09% untuk kasus dunia.
Satu hal yang jadi fenomena adalah ketika terjadi puncak pandemi di Italia di negara-negara lain kasus kecil bahkan ada yang belum melaporkan kasus Covid-19. Data terakhir menunjukkan ada delapan negara yang menyalip Italia. China disalip 21 negara dengan kasus 83.531, sedangkan Korsel dilewati 61 negara dengan jumlah kasus 12.800.
Satu hal yang nyata adalah negara-negara yang melewati Korsel dan China tidak tanggap terhadap pandemi karena ada anggapan bahwa 'neraka' virus corona hanya akan terjadi di China dan Korsel. Mereka abai dan hasilnya adalah ledakan Covid-19. []
Berita terkait
Sumber : Tagar.id
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.