Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru mencapai Rp65,86 triliun kepada 1,9 juta nasabah sepanjang Januari-Mei 2020. Nilai itu baru setara 34,66 persen dari target penyaluran KUR mencapai Rp190 triliun pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui penyaluran KUR agak lambat bila dibandingkan realisasi periode yang sama pada tahun lalu. Data kementerian mencatat realisasi penyaluran KUR mencapai Rp65,5 triliun atau 46,8 persen dari target Rp140 triliun pada Januari-Mei 2019.
Menurutnya, penyaluran KUR 'macet' karena terkendala penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan jaga jarak fisik (physical distancing). Hal ini membuat aktivitas ekonomi turun dan turut berpengaruh pada bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan nasabah KUR.
"Lanjutannya menurunkan permintaan KUR baru," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/7).
Kendati melambat, namun Airlangga memastikan kualitas kredit cukup baik. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 1,18 persen pada Mei 2020.
Sementara secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp538,82 triliun pada Agustus 2015 sampai Mei 2020. Penyaluran KUR diberikan ke 20,5 juta nasabah.
Bersamaan dengan data realisasi penyaluran KUR, Airlangga turut mencatat ada percepatan implementasi kebijakan restrukturisasi KUR dari bank kepada nasabah. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit guna meringankan beban nasabah di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19.
Tercatat, realisasi penundaan angsuran pokok kredit paling lama enam bulan sudah diberikan ke 1.395.009 nasabah dengan nilai mencapai Rp40,7 triliun. Lalu, perpanjangan jangka waktu sudah diberikan ke 1.393.024 nasabah dengan nilai mencapai Rp39,9 triliun.
"Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 1.449.570 nasabah dengan baki debet Rp46,1 triliun," paparnya.
Ke depan, Airlangga meyakini realisasi penyaluran KUR baru akan lebih baik. Sebab, sejumlah daerah di Indonesia sudah menerapkan kebijakan masa transisi dari PSBB menuju tatanan hidup baru (new normal) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan demikian diharapkan kebijakan ini terus memberikan dampak bagi pengembangan UMKM, termasuk dalam hal penyaluran KUR," katanya.
Sinyal penyaluran KUR yang mulai naik pun setidaknya sudah tercermin pada penyaluran KUR di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI. Bank penyalur KUR terbesar itu sudah mulai memperbesar daya penyaluran kredit pada bulan ini.
Tercatat, porsi penyaluran kredit mikro sudah mencapai 78,2 persen. Sementara sisanya merupakan porsi restrukturisasi kredit sebanyak 21,8 persen.
Porsi ini meningkat dari beberapa bulan sebelumnya, di mana porsi restrukturisasi kredit mencapai 79,4 persen pada April 2020 dan 82,7 persen pada Mei 2020. Namun kini, porsi penyaluran kredit baru sudah meningkat.
Bahkan, data mencatat ekspansi kredit kecil BRI mencapai lebih dari Rp1 triliun per hari pada Juni 2020. Nilai ini diklaim hampir mendekati realisasi penyaluran pada masa sebelum pandemi corona.
"Diharapkan kondisi tersebut akan terus berlanjut sehingga ekspansi kredit nasional dapat meningkat dan pemulihan ekonomi nasional dapat lebih cepat," tuturnya.
Pemerintah pun sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung UMKM di masa pandemi corona. Salah satunya insentif usaha mencapai Rp123,46 triliun untuk UMKM.
Insentif untuk UMKM diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak, dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM. Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening.
"Adapun penundaan angsuran dan subsidi bunga untuk usaha mikro dan kecil sebesar 6 persen selama tiga bulan pertama dan 3 persen selama tiga bulan berikutnya, serta usaha menengah sebesar 3 persen selama tiga bulan pertama dan 2 persen selama tiga bulan berikutnya," jelasnya.
(uli/sfr)Sumber : CNNindonesia.com
LiputanMakassar.com Kami Mengumpulkan serta Menyajikan berita dari sumber terpercaya baik media massa terkemuka di Indonesia maupun akun sosmed yang memiliki integritas dalam menyajikan berita keadaan di Makassar.